Sekilas
Tentang Mazhab Empat
بسم
الله الرحمن الرحيم
Pengertian mazhab
Mazhab secara bahasa artinya adalah tempat untuk pergi.
Berasal dari kata zahaba - yazhabu - zihaaban . Mahzab adalah isim makan dan
isim zaman dari akar kata tersebut.
Sedangkan secara istilah, mazhab adalah sebuah metodologi
ilmiah dalam mengambil kesimpulan hukum dari kitabullah dan Sunnah Nabawiyah.
Mazhab yang kita maksudnya di sini adalah mazhab fiqih.
Adapula yang memberikan pengertian mazhab fiqih adalah
sebuah metodologi fiqih khusus yang dijalani oleh seorang ahli fiqih mujtahid,
yang berbeda dengan ahli fiqih lain, yang menghantarkannya memilih sejumlah
hukum dalam kawasan ilmu furu'.
Mazhab Tidak Hanya Empat Saja
Perlu diketahui,bahwa mazhab fiqih itu bukan hanya ada 4
saja, tetapi masih ada banyak lagi yang lainnya. Bahkan jumlahnya bisa mencapai
puluhan. Namun yang terkenal hingga sekarang ini memang hanya 4 saja. Padahal
kita juga mengenal mazhab selain yang 4 seperti mazhab Al-Ibadhiyah yang
didirikan oleh Jabir bin Zaid , juga mazhab Az-Zaidiyah yang didirikan oleh
Zaid bin Ali Zainal Abidin , juga ada mazhab Azh-Zahiriyah yang didirikan oleh
Daud bion Ali Azh-Zhahiri dan mazhab-mazhab lainnya.
Sedangkan yang kita kenal 4 mazhab sekarang ini adalah
karena keempatnya merupakan mazhab yang telah terbukti sepanjang zaman bisa
tetap bertahan, padahal usianya sudah lebih dari 1.000 tahun. Al-Hanafiyah,
Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah adalah empat dari sekian puluh
mazhab yang pernah berkembang di masa kejayaan fiqih dan mampu bertahan hingga sekarang
ini. Di dalamnya terdapat ratusan tokoh ulama ahli yang meneruskan dan
melanggengkan mazhab gurunya. Dan masing-masing memiliki pengikut yang
jumlahnya paling besar, serta mampu bertahan dalam waktu yang sangat lama.
Para ulama mazhab itu kemudian menulis kitab yang
tebal-tebal dalam jumlah yang sangat banyak, kemudian diajarkan kepada banyak
umat Islam di seluruh penjuru dunia. Kitab-kitab itu sampai hari ini masih
dipelajari di berbagai perguruan tinggi Islam, seperti di Al-Azhar Mesir,
Jami’ah Islamiyah Madinah, Jami’ah Al-Imam Muhammad Ibnu Suud Riyadh, Jamiah
Ummul Qura Mekkah dan di berbagai belahan dunia Islam lainnya. Bahkan di
Al-Azhar dibuka fakultas Syariah dengan jurusan dari masing-masing mazhab yang
empat itu.
Sementara puluhan mazhab lainnya mungkin terlalu sedikit
pengikutnya, atau tidak punya ulama yang sekaliber pendirinya yang mampu
meneruskan kiprah mazhab itu, atau tidak mampu bertahan bersama bergulirnya
zaman. Sehingga banyak diantaranya yang kita tidak mengenalnya, kecuali lewat
kitab-kitab klasik yang menyiratkan adanya mazhab tersebut di zamannya.
Buku mereka sendiri mungkin sudah lenyap dari muka bumi,
atau barangkali ikut terbakar ketika pasukan Mongol datang meratakan Baghdad
dengan tanah. Sebagian yang masih tersisa mungkin malah disimpan di musium di
Eropa. Memang sungguh sayang sekali, ilmu yang pernah ditemukan dan berkembang
besar, kemudian lenyap begitu saja di telan bumi.
Sekilas tentang 4 Mazhab
1. Mazhab Hanafi
Pendiri mazhab Hanafi ialah: Nu’man bin Tsabit bin
Zautha.Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H = 699 M. Beliau wafat
pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i R.A. Beliau lebih
dikenal dengan sebutan: Abu Hanifah An Nu’man.
Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam
bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua
hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama Ttabi’in, seperti Atha bin Abi
Rabah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar.
Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya,
Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan
pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta
pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan
perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah
hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak (Ahlu Ra’yi). Maka
disebut juga mazhab Ahlur Ra’yi masa Tsabi’it Tabi’in.
Dasar-dasar Mazhab Hanafi
Abu Hanifah dalam menetapkan hukum fiqh terdiri dari
tujuh pokok, yaitu: Al-Kitab, As Sunnah, Perkataan para Sahabat, Al-Qiyas,
Al-Istihsan, Ijma’ dan Uruf.
Murid-murid Abu Hanifah adalah sebagai berikut:
a. Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Anshari (113-183 H)
b. Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi (110-158 H)
c. Muhammad bin Hasn bin Farqad as Syaibani (132-189 H)
d. Hasan bin Ziyad Al-Lu’lu Al-Kufi Maulana Al-Anshari (….-204 H).
Daerah-daerah Penganut Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah (Irak), kemudian
tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Dan sekarang ini mazhab Hanafi
merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon.
Dan mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Afganistan,
Pakistan, Turkistan, Muslimin India dan Tiongkok.
2. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki adalah merupakan kumpulan pendapat-pendapat
yang berasal dari Imam Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau
meninggal dunia.
Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah: Malik bin
Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 M = 712 M di Madinah. Selanjutnya dalam
kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik
terkenal dengan imam dalam bidang hadis Rasulullah SAW.
Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi
guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’
Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri.
Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fiqh ialah
Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam (tokoh) negeri Hijaz, bahkan
tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.
Dasar-dasar Mazhab Maliki
Dasar-dasar mazhab Maliki diperinci dan diperjelas sampai
tujuh belas pokok (dasar) yaitu:
Nashshul Kitab
Dzaahirul Kitab (umum)
Dalilul Kitab (mafhum mukhalafah)
Mafhum muwafaqah
Tanbihul Kitab, terhadap illat
Nash-nash Sunnah
Dzahirus Sunnah
Dalilus Sunnah
Mafhum Sunnah
Tanbihus Sunnah
Ijma’
Qiyas
Amalu Ahlil Madinah
Qaul Shahabi
Istihsan
Muraa’atul Khilaaf
Saddud Dzaraa’i.
Sahabat-sahabat Imam Maliki dan Pengembangan Mazhabnya
Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke Madinah
dan belajar pada Imam Malik ialah:
Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim.
Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy.
Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi.
Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakam.
Asbagh bin Farj al-Umawi.
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam.
Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.
Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Maliki di
Afrika dan Andalus ialah:
Abu Abdillah Ziyad bin Abdur Rahman al-Qurthubi.
Isa bin Dinar al-Andalusi.
Yahya bin Yahya bin Katsir Al-Laitsi.
Abdul Malik bin Habib bin Sulaiman As Sulami.
Abdul Hasan Ali bin Ziyad At Tunisi.
Asad bin Furat.
Abdus Salam bin Said At Tanukhi.
Sedang Fuqaha-fuqaha Malikiyah yang terkenal sesudah
generasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Abdul Walid al-Baji
Abdul Hasan Al-Lakhami
Ibnu Rusyd Al-Kabir
Ibnu Rusyd Al-Hafiz
Ibnu ‘Arabi
Ibnul Qasim bin Jizzi
Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Maliki.
Awal mulanya tersebar di daerah Madinah, kemudian
tersebar sampai saat ini di Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia, Bahrain, dan
Kuwait.
3.Mazhab Syafi’i.
Mazhab ini dibangun oleh Al-Imam Muhammad bin Idris Asy
Syafi’i seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf. Beliau
lahir di Gaza (Palestina) tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu
Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama.
Guru Imam Syafi’i yang pertama ialah Muslim bin Khalid,
seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi’i sanggup hafal Al-Qur-an pada usia tujuh
tahun. Setelah beliau hafal Al-Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi’ir;
kemudian beliau mempelajari hadits dan fiqh.
Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam; berdasarkan atas
masa dan tempat beliau mukim. Yang pertama ialah Qaul Qadim; yaitu mazhab
yang dibentuk sewaktu hidupdi Irak. Dan yang kedua ialah Qul Jadid; yaitu
mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak.
Keistimewaan Imam Syafi’i dibanding dengan Imam
Mujtahidin yaitu bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh
dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi induk
dari mazhabnya ialah: Al-Um.
Dasar-dasar Mazhab Syafi’i
Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi’i
dalam mengistinbat hukum sysra’ adalah:
Al-Kitab.
Sunnah Mutawatirah.
Al-Ijma’.
Khabar Ahad.
Al-Qiyas.
Al-Istishab.
Ulama-ulama yang terkemudian yang mengikuti dan
turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain :
* Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari
* Imam Bukhari
* Imam Muslim
* Imam Nasa'i
* Imam Baihaqi
* Imam Turmudzi
* Imam Ibnu Majah
* Imam Tabari
* Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
* Imam Abu Daud
* Imam Nawawi
* Imam as-Suyuti
* Imam Ibnu Katsir
* Imam adz-Dzahabi
* Imam al-Hakim
* Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari
* Imam Bukhari
* Imam Muslim
* Imam Nasa'i
* Imam Baihaqi
* Imam Turmudzi
* Imam Ibnu Majah
* Imam Tabari
* Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
* Imam Abu Daud
* Imam Nawawi
* Imam as-Suyuti
* Imam Ibnu Katsir
* Imam adz-Dzahabi
* Imam al-Hakim
Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di
: Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan,
Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo
China, Sunni-Rusia dan Yaman.
4. Mazhab Hambali.
Pendiri Mazhab Hambali ialah: Al-Imam Abu Abdillah Ahmad
bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun
164 H. dan wafat tahun 241 H.
Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak
berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain:
Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrsh. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah
40.000 hadis dalam kitab Musnadnya.
Dasar-dasar Mazhabnya.
Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum
adalah:
Nash Al-Qur-an atau nash hadits.
Fatwa sebagian Sahabat.
Pendapat sebagian Sahabat.
Hadits Mursal atau Hadits Doif.
Qiyas.
Dalam menjelaskan dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal ini
di dalam kitabnya I’laamul Muwaaqi’in.
Pengembang-pengembang Mazhabnya
Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin
Hanbal adalah sebagai berikut:
Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal
dengan nama Al-Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi
Ahamd.
Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi yang mengarang
kitab As Sunan Bisyawaahidil Hadis.
Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih
al-Marwazi dan termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang kitab As Sunan Fil
Fiqhi.
Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam
Ahmad yang menyebarkan mazhab Hambali, di antaranya:
Muwaquddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi yang mengarang kitab
Al-Mughni.
Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi pengarang Assyarhul
Kabiir.
Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah pengarang
kitab terkenal Al-Fataawa.
Ibnul Qaiyim al-Jauziyah pengarang kitab I’laamul
Muwaaqi’in dan Atturuqul Hukmiyyah fis Siyaasatis Syar’iyyah.Ibnu Taimiyah dan
Ibnul Qaiyim adalah dua tokoh yang membela dan mengembangkan mazhab Hambali.
Daerah yang Menganut Mazhab Hambali.
Awal perkembangannya, mazhab Hambali berkembang di
Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad XII mazhab
Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz As Su’udi.
Dan masa sekarang ini menjadi mazhab resmi pemerintahan
Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab,
Palestina, Siria dan Irak.
Demikian sekilas sejarah dan penjelasan dari keempat
mazhab yang terkenal.
Sumber :
Al- Bidayah wa an-Nihayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar